Misteri Warga Pulau Dewata Dianggap Kebal Corona - Bali menjadi sorotan media asing karena disebut punya kekebalan misterius terhadap virus Corona. Bali disebut kebal karena punya kasus Corona yang sedikit padahal daerah itu banyak dikunjungi turis.
Pada 14 Maret 2020 lalu, media yang berbasis di Hong Kong ini mempublikasi tulisan bertajuk "Bali's mysterious immunity to COVID-19.
Pada Kamis (16/4/2020), media itu menyoroti mengapa Bali hanya memiliki kasus Corona yang sedikit. Padahal, Pulau Dewata itu memiliki 4,2 juta penduduk dan beberapa di antaranya adalah warga asing. Corona di Indonesia seperti hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.
Juga tidak ada cerita rumah sakit kebanjiran (pasien), peningkatan tajam dalam kremasi atau bukti anekdotal lainnya bahwa virus corona merajalela di 4,2 juta populasi pulau mayoritas Hindu itu, di antaranya ribuan warga asing.
seorang blogger asal Bali, Rio Helmi yang heran mengapa Bali memiliki jumlah kasus Corona yang rendah. Sejauh ini korban meninggal akibat Corona di Bali adalah warga asing.
Padahal jumlah wisatawan China yang datang ke Bali sempat meningkat pada bulan Januari. Di mana saat itu Wuhan sedang mengalami lockdown karena penularan Corona yang luar biasa. China diyakini sebagai asal virus ini.
"Apa yang membuat situasi Bali begitu membingungkan adalah bahwa jumlah kedatangan wisatawan China ke Bali sebenarnya meningkat sebesar 3% pada bulan Januari, bulan yang sama dengan lockdown Wuhan. Bahkan, mereka masih tiba sampai 5 Februari ketika pihak berwenang akhirnya pindah untuk melarang siapa pun yang berada di China dalam 14 hari sebelumnya," tulis media yang fokus pada isu-isu kawasan Asia itu.
Pasien positif virus Corona atau COVID-19 di Bali yang jumlahnya sedikit menjadi sorotan media asing. Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan hal itu terjadi karena masyarakat patuh terhadap imbauan pemerintah untuk physical distancing.
"Kesadaran masyarakat bisa dikatakan nomor satu, yang kedua kapasitas para petugas gugus tugas satgas di semua tingkatan kita lihat sudah cukup memadai dan mereka bergerak secara masif melakukan upaya-upaya termasuk berbagai instansi terkait," kata Rentin
Di sisi lain, menurut Rentin, ada faktor dari kegiatan spiritual yang kerap dilakukan masyarakat hingga tokoh agama setempat. Rentin mengatakan mereka tidak ada hentinya untuk terus memohon kepada Tuhan untuk dijauhkan dari wabah Corona.
"Kemudian di sisi lain jangan lupa kita di Bali meyakini dengan berbagai upaya spiritual budaya Niscala yang selalu dan terus kita lakukan para tokoh agama kita tokoh adat kita tidak henti hentinya melakukan upaya spiritual memohon kepada Tuhan yang Mahakuasa dan kekuatan itu kita yakini di Bali untuk segera menghilangkan wabah dari bumi Bali, khususnya dari Bali pun kita mendoakan untuk semua berlalu dan Indonesia dan internasional juga," ujarnya.
Meski begitu, Industri pariwisata di Bali tetap terdampak atas wabah virus Corona ini. Inilah dampak yang tak pernah terbayangkan, sejak peristiwa Bom Bali tahun 2002.
"Industri pariwisata Bali belum pernah terpukul sekeras ini sejak pemboman teroris tahun 2002, yang membuat ekonomi lokal hancur berkeping-keping selama dua tahun berikutnya karena para pelancong Australia menjauh berbondong-bondong. Pemboman lainnya pada tahun 2005 membuat lebih sulit lagi,"
Untuk diketahui, hingga Kamis 16 April, jumlah kasus Corona di Bali mencapai 113 kasus.
INDOPK | Agen Poker Online Domino qq dan Bandar Ceme Terpercaya
Promo INDOPK
<> Event Lomba Turn Over Bulanan ( Berhadiah Ratusan Juta Rupiah )
<> Bonus Deposit 5.000 Setiap Hari ( Minimal Deposit 100.000 )
<> Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
<> Bonus Rollingan 0.5% ( Dibagikan Setiap Hari Rabu )
<> Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup )
<> Bonus Jackpot Jutaan Rupiah Disetiap Harinya
Promo INDOPK
<> Event Lomba Turn Over Bulanan ( Berhadiah Ratusan Juta Rupiah )
<> Bonus Deposit 5.000 Setiap Hari ( Minimal Deposit 100.000 )<> Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
<> Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup )
<> Bonus Jackpot Jutaan Rupiah Disetiap Harinya
0 Komentar