Skenario Pandemi Corona


Skenario Pandemi Corona - Para ahli telah memberikan dua skenario terkait gambaran wabah virus corona di Indonesia. Skenario ini untuk memperkirakan kapan pandemi corona dan penyakit Covid-19 ini akan berakhir.

Direktur Lembaga Eijkman Profesor Amin Soebandrio mengatakan berbagai prediksi dilakukan para peneliti dan ahli di Indonesia untuk memperkirakan puncak pandemi virus corona ini.

"Tetapi tidak cukup sampai kapan puncak (pandemi) itu akantercapai, namun yang lebih penting adalah seberapa tinggi puncaknya," kata Prof Amin dalam acara Ngopi Ring 1, Satu Asa Lawan Covid-19 yang digelar Lembaga Survei Kedai Kopi, Rabu (22/4/2020).

Prof Amin mengacu pada salah satu prediksi, apabila puncak tertinggi wabah virus corona di Indonesia terjadi pada 2-3 minggu ke depan dengan angka kasus mendekati 100.000 orang. Dalam prediksi tersebut, angka kasus akan turun tajam setelah 1-2 minggu, sampai wabah selesai.


Namun, ada yang dilupakan, kata Prof Amin, menurut data saat ini, pasien Covid-19 yang dites dengan PCR dan dirawat di rumah sakit ada sekitar 80 persen.

Prof Amin mengungkapkan sekarang pasien positif virus corona sekitar 7.000, tetapi yang mendapat perawatan sekitar 80 persen itu ada kurang lebih 5.000 sampai 6.000 orang.

"Bisa dibayangkan jika orang yang terinfeksi ada 100.000 orang, maka yang perlu mendapat perawatan di rumah sakit ada sekitar 70.000 sampai 80.000 orang. Pertanyaannya, apakah fasilitas layanan kesehatan kita siap merawat pasien sebanyak itu," ungkap Prof Amin.

Sedangkan skenario kedua, merujuk pada grafik kasus yang lebih stabil dengan tidak berharap puncak kasus pandemi corona ini tidak terlalu tinggi. "Kalau puncaknya sekitar 10.000 sampai 15.000 kasus, dengan asumsi 80 persen pasien dirawat di rumah sakit, berarti kebutuhan tempat tidur pasien sekitar 8.000 sampai 10.000 an saja," jelas dia.

Angka ini relatif lebih rendah, dibandingkan jika mengharapkan skenario puncak pandemi dengan angka yang tinggi.

Kendati memang dengan menggunakan skenario kedua, kemungkinan masa pandemi corona ini akan lebih lama selesainya.

Prof Amin menambahkan baik dengan skenario pertama maupun kedua, jumlah pasien positif virus corona, secara total sama.

Perbedaannya ada pada jumlah orang yang perlu perawatan di rumah sakit serta waktu masuk pasien ke rumah sakit.

Sebab, kata dia, itu akan memengaruhi kebutuhan tenaga medis dan daya tampung fasilitas layanan kesehatan yang ada.

Apabila jumlah pasien melebihi kapasitas layanan kesehatan, maka bisa dibayangkan seperti yang tampak pada sejumlah foto, banyak pasien tergelatak di koridor rumah sakit.

"Itu yang tidak kita inginkan. Kita bisa gunakan dua skenario ini, tetapi lebih prefer kurvanya yang flat (skenario kedua)," sambung Prof Amin.

INDOPK | Agen Poker Online Domino qq dan Bandar Ceme Terpercaya

Promo INDOPK
<> Event Lomba Turn Over Bulanan ( Berhadiah Ratusan Juta Rupiah )
<> Bonus Deposit 5.000 Setiap Hari ( Minimal Deposit 100.000 )
<> Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
<> Bonus Rollingan 0.5%  ( Dibagikan Setiap Hari Rabu )
<> Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup )
<> Bonus Jackpot Jutaan Rupiah Disetiap Harinya

Posting Komentar

0 Komentar